Senin, 17 Agustus 2015
Senin, 03 Agustus 2015
Menunggu Akhir Cerita - cerita romantis
Selamat malam, saya ingin bercerita lagi tentang kisah asmara saya.. :)
Saya sedikit lupa awalnya bagaimana, entah kapan dan dimana saya mulai mengenal laki-laki yg berinisial FDR. Saat itu saya kelas 2 SMA, dan dia kelas 1 SMK. Kamipun berbeda sekolah. Yah saya mengenalnya hanya sebaga laki-laki biasa yg pantas saya perlakukan cuek. Tapi berbulan-bulan lamanya, dia mulai bertingkah lucu dan menarik perhatian saya. Dan kamipun berusaha meluangkan waktu untuk berkomunikasi, walaupun itu jarang terjadi. Kami lebih sering saling diam dan menyibukkan diri di kehidupan masing-masing. Bahkan hal itu berlangsung hingga 3 tahun. Wooww :) :)
Saya ingat, waktu itu tanggal 8 bulan Agustus 2014, saya meminta dia agar bersedia bertamu ke rumah saya. Yaah sedikit lama, akhirnya dia mau menerimanya. Dan kamipun bertatapmuka di rumah saya. Kami memang mengobrol hal-hal yg mungkin pembaca menganggap tidak penting. Tapi bagi saya itu menyenangkan dan saya benar-benar terharu dengan kebersediaan dia menuruti keinginan saya untuk bertemu pertama kalinya di rumah saya.
Namun setelah itu, masalah muncul di keluarga saya. Yaah wajar, gadis yg masih sekolah tidak boleh pacaran. Itu peraturan yg selalu ada di keluarga saya. Dan saya pun tidak terikat hubungan pacaran dengan dia, tapi dalam hati saya berkata saya benar-benar menyukai dia.
Yah.. Beberapa bulan kemudian, saya juga dekat dengan seorang lelaki yg berinisial AAK. Dia seorang mahasiswa di universitas yg berada di kota saya. Dia baik, humoris, sedikit bawel memang, dan yang saya benar-benar suka ialah dia tetap terlihat gagah dengan pembawaan apa adanya.
Singkat cerita, AAK menyatakan cintanya pada saya namun saya menolak karena saya mencintai keduanya, AAK dan FDR. Dia benar-benar sakit hati dan meninggalkan saya walaupun saya selalu meminta maaf padanya. Dan akhirnya saya bisa mengikhlaskannya.
Tapi kemudian, ada suatu masalah diantara saya dan FDR. Hingga saya berani mengatakan kata-kata kasar padanya. Dia tidak bisa menerimanya dan kami berhenti berkomunikasi. Meskipun benar-benar tidak ada kabar darinya, saya tetap merindukannya. Namun di sisi lain, saya juga membencinya karena seolah dia dia berkata bahwa dia tidak mencintai saya. Terkadang, saat saya benar-benar rindu mengobrol dengannya, saya berusaha mencari kontaknya. Saya berusaha berperilaku dan menjaga tutur kata saya sebaik-baiknya saat saya berhasil mengobrol satu atau dua patah kata dengannya. Namun selalu berakhir pahit untuk saya. Dia tiba-tiba tidak menjawab saya dan yah... Saya kembali putus asa dan berusaha berlari jauh dari kehidupannya. Hal itu berulang kali saya lakukan saat saya benar-benar haus berbicara dengannya dan akhirnya selalu berujung dengan saya menangis. :'(
Cerita ini masih berlanjut hingga sekarang. Cerita ini belum berakhir dan tidak akan pernah berakhir saat kami masih bertingkah laku sama seperti sebelumnya.
Saya ingin berterimakasih kepada FDR, karena hanya dia yg benar-benar melatih saya untuk bersabar dan seolah bodoh karena menunggunya selama ini. :) :)
Saya sedikit lupa awalnya bagaimana, entah kapan dan dimana saya mulai mengenal laki-laki yg berinisial FDR. Saat itu saya kelas 2 SMA, dan dia kelas 1 SMK. Kamipun berbeda sekolah. Yah saya mengenalnya hanya sebaga laki-laki biasa yg pantas saya perlakukan cuek. Tapi berbulan-bulan lamanya, dia mulai bertingkah lucu dan menarik perhatian saya. Dan kamipun berusaha meluangkan waktu untuk berkomunikasi, walaupun itu jarang terjadi. Kami lebih sering saling diam dan menyibukkan diri di kehidupan masing-masing. Bahkan hal itu berlangsung hingga 3 tahun. Wooww :) :)
Saya ingat, waktu itu tanggal 8 bulan Agustus 2014, saya meminta dia agar bersedia bertamu ke rumah saya. Yaah sedikit lama, akhirnya dia mau menerimanya. Dan kamipun bertatapmuka di rumah saya. Kami memang mengobrol hal-hal yg mungkin pembaca menganggap tidak penting. Tapi bagi saya itu menyenangkan dan saya benar-benar terharu dengan kebersediaan dia menuruti keinginan saya untuk bertemu pertama kalinya di rumah saya.
Namun setelah itu, masalah muncul di keluarga saya. Yaah wajar, gadis yg masih sekolah tidak boleh pacaran. Itu peraturan yg selalu ada di keluarga saya. Dan saya pun tidak terikat hubungan pacaran dengan dia, tapi dalam hati saya berkata saya benar-benar menyukai dia.
Yah.. Beberapa bulan kemudian, saya juga dekat dengan seorang lelaki yg berinisial AAK. Dia seorang mahasiswa di universitas yg berada di kota saya. Dia baik, humoris, sedikit bawel memang, dan yang saya benar-benar suka ialah dia tetap terlihat gagah dengan pembawaan apa adanya.
Singkat cerita, AAK menyatakan cintanya pada saya namun saya menolak karena saya mencintai keduanya, AAK dan FDR. Dia benar-benar sakit hati dan meninggalkan saya walaupun saya selalu meminta maaf padanya. Dan akhirnya saya bisa mengikhlaskannya.
Tapi kemudian, ada suatu masalah diantara saya dan FDR. Hingga saya berani mengatakan kata-kata kasar padanya. Dia tidak bisa menerimanya dan kami berhenti berkomunikasi. Meskipun benar-benar tidak ada kabar darinya, saya tetap merindukannya. Namun di sisi lain, saya juga membencinya karena seolah dia dia berkata bahwa dia tidak mencintai saya. Terkadang, saat saya benar-benar rindu mengobrol dengannya, saya berusaha mencari kontaknya. Saya berusaha berperilaku dan menjaga tutur kata saya sebaik-baiknya saat saya berhasil mengobrol satu atau dua patah kata dengannya. Namun selalu berakhir pahit untuk saya. Dia tiba-tiba tidak menjawab saya dan yah... Saya kembali putus asa dan berusaha berlari jauh dari kehidupannya. Hal itu berulang kali saya lakukan saat saya benar-benar haus berbicara dengannya dan akhirnya selalu berujung dengan saya menangis. :'(
Cerita ini masih berlanjut hingga sekarang. Cerita ini belum berakhir dan tidak akan pernah berakhir saat kami masih bertingkah laku sama seperti sebelumnya.
Saya ingin berterimakasih kepada FDR, karena hanya dia yg benar-benar melatih saya untuk bersabar dan seolah bodoh karena menunggunya selama ini. :) :)
Sabtu, 01 Agustus 2015
Cinta Berbatas Jarak - cerita romantis
Ini cerita asmara saya untuk kesekian kalinya, dan saya masih berusaha menulis dengan sebaik mungkin. Mohon maafkan saya jika masih banyak kekurangan. :) :)
Cerita ini berawal dari saya berkenalan dengan seorang laki-laki berinisial II pada akhir bulan November 2013. Perkenalan yg menyenangkan dan sangat saya rindukan disetiap harinya. Tak lama, sebut saja dia menyatakan cintanya pada tanggal 31 desember 2013. Walaupun sebenarnya saya ingin langsung menerimanya, tapi saya tunda dan kami jadian tanggal 1 januari 2014. Sedikit lucu yah? :D
Saat itu saya belajar di tingkat SMA kelas 3. Dan yah saya sedikit sibuk dengan segala urusan sekolah saya. Tapi dia selalu memberi saya perhatian dan selalu mengerti keadaan sibuk saya. Malah terkadang saya yg mengeluh karena dia juga sibuk dengan pekerjaannya. Kalian tahu?? Tanggal 13 februari 2014 saya sempat mengucap putus padanya, tapi dia tidak menyerah. Dia berusaha mengingatkan saat-saat lucu yg sudah kita lewati bersama. Dan kami masih bersama-sama menjalin cinta hingga saya lulus SMA dan melanjutkan kuliah.
Dan saat menjalani Ospek yaitu di bulan September 2014, saya selama 3 hari benar-benar tidak memberi kabar adanya karena saya benar-benar sibuk dan keadaan psikologis saya yg memburuk. Kedekatan saya dengannya juga sudah mulai meregang. Dan saat itulah kami menyadari suatu hal bahwa cinta juga dapat berbatas jarak dan waktu. Bahkan dengan segala perhatian, pengertian dan candaan yg ada, tidak ada kenyataan yg berubah. Hingga kami memutuskan untuk berpisah. Hingga saat ini kami bahagia dengan kehidupan kami masing-masing.
Yaa... Kami belajar dewasa dengan cara kami sendiri, bukan hanya dengan melihat persepsi orang lain.
Sekian cerita saya :)
Sedikit informasi, saat itu laki-laki II berusia 24 th, bertempat tinggal di Tasikmalaya, Jabar. Saya berusia 17 th, bertempat tinggal di Purworejo, Jateng. Dan kami tidak pernah bertatapmuka.
Cerita ini berawal dari saya berkenalan dengan seorang laki-laki berinisial II pada akhir bulan November 2013. Perkenalan yg menyenangkan dan sangat saya rindukan disetiap harinya. Tak lama, sebut saja dia menyatakan cintanya pada tanggal 31 desember 2013. Walaupun sebenarnya saya ingin langsung menerimanya, tapi saya tunda dan kami jadian tanggal 1 januari 2014. Sedikit lucu yah? :D
Saat itu saya belajar di tingkat SMA kelas 3. Dan yah saya sedikit sibuk dengan segala urusan sekolah saya. Tapi dia selalu memberi saya perhatian dan selalu mengerti keadaan sibuk saya. Malah terkadang saya yg mengeluh karena dia juga sibuk dengan pekerjaannya. Kalian tahu?? Tanggal 13 februari 2014 saya sempat mengucap putus padanya, tapi dia tidak menyerah. Dia berusaha mengingatkan saat-saat lucu yg sudah kita lewati bersama. Dan kami masih bersama-sama menjalin cinta hingga saya lulus SMA dan melanjutkan kuliah.
Dan saat menjalani Ospek yaitu di bulan September 2014, saya selama 3 hari benar-benar tidak memberi kabar adanya karena saya benar-benar sibuk dan keadaan psikologis saya yg memburuk. Kedekatan saya dengannya juga sudah mulai meregang. Dan saat itulah kami menyadari suatu hal bahwa cinta juga dapat berbatas jarak dan waktu. Bahkan dengan segala perhatian, pengertian dan candaan yg ada, tidak ada kenyataan yg berubah. Hingga kami memutuskan untuk berpisah. Hingga saat ini kami bahagia dengan kehidupan kami masing-masing.
Yaa... Kami belajar dewasa dengan cara kami sendiri, bukan hanya dengan melihat persepsi orang lain.
Sekian cerita saya :)
Sedikit informasi, saat itu laki-laki II berusia 24 th, bertempat tinggal di Tasikmalaya, Jabar. Saya berusia 17 th, bertempat tinggal di Purworejo, Jateng. Dan kami tidak pernah bertatapmuka.
Langganan:
Postingan (Atom)