Pengertian
Infark
Miokard Akut (IMA) adalah suatu keadaan dimana otot jantung tiba-tiba tidak
mendapat suplai darah akibat penyumbatan mendadak arteri koroner oleh gumpalan
darah karena pecahnya plak. (Kabo, 2008)
IMA adalah
kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen
berkepanjangan. (Corwin, 2009)
Infark
Miokard Akut adalah kematian jaringan miokard akibat oklusi akut pembuluh darah
koroner. (Suryono, Bambang dkk. 2005 : 120)
Infark miokard akut
terjadi ketika iskemia miokard, yang biasanya
timbul sebagai akibat penyakit aterosklerosis arteri koroner, cukup untuk
menghasilkan nekrosis inversibel otot jantung. (Huan H Gray, dkk, 2005)
Infark miokardium mengacu pada
proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat
sehingga aliran darah koroner berkurang (Brunner & Sudarth, 2002)
Infark miocard akut adalah nekrosis
miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 1999)
Acute Myocard Infark (AMI) adalah suatu keadaan gawat
darurat jantung dengan manifestasi klinik berupa perasaan tidak enak di dada
atau gejala-gejala lain sebagai akibat iskemia miokard (Wikipedia, februari
5, 2008)
Anatomi Fisiologi
Jantung merupakan sebuah organ
yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan
istimewa, karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya seperti otot serat
lintang, tetapi cara kerja nya seperti otot polos yaitu diluar kemauan kita (di
pengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang,bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis cordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang,bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis cordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
a. Letak Jantung
Posisi jantung terletak diantara kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
b. Ukuran Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
c. Lapisan-Lapisan Jantung
Lapisan-lapisan jantung terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut :
Posisi jantung terletak diantara kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
b. Ukuran Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
c. Lapisan-Lapisan Jantung
Lapisan-lapisan jantung terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1)
Epicardium
Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung, pada epicardium terdapat pericardium. Pericardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput yang membungkus jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium.
Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung, pada epicardium terdapat pericardium. Pericardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput yang membungkus jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium.
2)
Miocardium
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, otot-otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, otot-otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
a)
Bundalan otot
atria
b)
Bundalan otot
ventrikuler
c)
Bundalan otot
atrio ventrikuler
3)
Endocardium
Endocardium merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Endocardium merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Ruang-Ruang
Pada Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
a)
Atrium
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis.
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis.
b)
Ventrikel
Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.
Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.
Ventrikel kanan menerima darah
dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel
kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui
aorta. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
Etiologi
1.
Faktor
penyebab :
a) Suplai oksigen ke miocard berkurang
yang disebabkan oleh 3 faktor :
Faktor
pembuluh darah :Aterosklerosis, Spasme, Arteritis
Faktor
sirkulasi : Hipotensi, Stenosos aurta, insufisiensi
Faktor
darah : anemia, hipoksemia, polisitemia
b) Kebutuhan oksigen miocard meningkat
pada :
Kerusakan
miocard
Hypertropimiocard
Hypertensi
diastolic
2.
Faktor
predisposisi (Kasuari, 2002) :
a)
Faktor
resiko biologis yang tidak dapat diubah : usia lebih dari 40 tahun, Obesitas :
Diet tinggi lemak jenuh, kalori
b)
Faktor
risiko yg dpt diubah :
Mayor : Hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes,
obesitas, diet tinggi lemak jenuh, kalori
Minor : Inaktifitas
fisik, pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif), stress
psikologis berlebihan.
Komplikasi
1.
Aritmia ; ekstra sistol, bradikardia, AV block,
takikardia, dan fibrilasi ventrikel
2.
Gagal jantung dan edema paru
3.
Shock
4.
Ruptur miokard
5.
Henti Jantung Nafas (Cardio Pulmonary Arrest).
Patofisiologi
Menurut
Smeltzer dan Bare (2002 : 7776-777) Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol
berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau
plaqul yang akan mengganggu absorpsi nutrien oleh sel-sel endotal yang menyusun
lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan
ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah terkena akan
mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen akan menjadi
sempit dan kasar, akan cenderung terjadi pembentukan bekuan darah terjadi
koagulasi intravaskuler.
Iskemia miokard bermanifestasi berupa angina pektoris
yaitu dengan gejala perasaan tertekan dan penuh atau nyeri substernal. Ini
akibat kurangnya oksigen untuk miokard agar dapat bekerja efektif, penyebabnya
hampir selalu penyempitan yang disebabkan aterosklerosis, perubahan ini masih
reversible dan fungsi sel-sel kembali normal bila oksigenasinya kembali
mencukupi (Tambayong, 2000 : 90).
Infark miokardium jelas akan menurunkan fungsi
ventrikel karena otot yang nekrosis kehilangan daya kontraksi sedangkan otot
yang iskemia disekitarnya juga mengalami daya kontraksi.Secara fungsional
infark miokardium akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti pada iskemia
:daya kontraksi menurun,gerakan dinding abnormal,perubahan daya kembang dinding
ventrikel,pengurangan volume sekuncup,pengurangan fraksi injeksi, peningkatan volume akhir sistolik dan akhir diastolik ventrikel dan
peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri. (Price &
Wilson “Patofisiologi” Ed:6, 2005)
Pathway Akut Miokard Infark
Manifestasi
Klinis
Walaupun
sebagian individu tidak memperlihatkan tanda-tanda jelas infark miokardium
(suatu serangan jantung tersamar), biasanya timbul manifestasi klinis yang
bermakna:
1)
Nyeri dengan awitan yang (biasanya) mendadak, sering
digambarkan memiliki sifat meremukan dan parah. Nyeri dapat menyebar kebagian
atas tubuh mana saja, tapi sebagian besar menyebar ke lengan kiri, leher, atau
rahang. Nitrat dan istirahat dapat menghilangkan iskemia di luar zona nekrotik
dengan menurunkan beban kerja jantung.
2)
Timbul mual dan muntah yang mungkin berkaitan dengan
nyeri yang hebat.
3)
Perasaan lemas yang berkaitan dengan penurunan aliran
darah ke otot-otot rangka.
4)
Kulit yang dingin, pucat akibat vasokontriksi
simpatis.
5)
Pengeluaran urin berkurang karena penurunan aliran
darah ginjal serta peningkatan aldosteron dan ADH.
6)
Takikardia akibat peningkatan stimulasi simpatis
jantung.
7)
Keadaan mental berupa rasa cemas besar disertai
perasaan mendekati kematian. (Corwin, 2000).
AMI biasanya
disertai nyeri dada substernum yang parah dan terasa menekan, yang mungkin
menyebar keleher, rahang, epigastrium, bahu, atau lengan kiri. Pada sekitar 50%
pasien, AMI didahului oleh serangan-serangan angina pektoris. Namun, berbeda
pada nyeri dada angina pektoris, nyeri dada AMI biasanya berlangsung beberapa
jam sampai hari dan tidak banyak berkurang dengan nitrogliserin. Nadi biasanya
cepat dan lemah, dan pasien sering mengalami diaforesis. Sering timbul sesak
dan hal ini diakibatkan oleh gangguan kontraktilitas miokardium yang iskemik,
yang menyebabkan kongesti dan edema paru. Pada AMI masif yang mengenai lebih
dari 40% ventrikel kiri, timbul syok kardiogenik. Pada sebagian kecil pasien (20%
sampai 30%), AMI tidak menimbulkan nyeri dada. AMI “silent” ini terutama terjadi pada pasien dengan diabetes melitus
dan hipertensi serta pada pasien berusia lanjut. (Kumar, Cortan, & Robins,
2007).
Pengkajian
Primer
1. Airways
-
Sumbatan atau penumpukan secret
-
Wheezing atau krekles
2. Breathing
-
Penggunaan otot bantu nafas
3. Circulation
-
Nadi lemah, tidak teratur
-
Takikardi
- TD
meningkat / menurun
-
Edema
- Gelisah
-
Akral dingin
-
Kulit pucat, sianosis
-
Output urine menurun
Pengkajian Sekunder
1. Aktifitas
Gejala :
-
Kelemahan, Kelelahan, Tidak dapat tidur, Pola hidup
menetap, Jadwal olah raga tidak teratur
Tanda :
-
Takikardi, Dispnea pada istirahat atau
aktifitas
2. Sirkulasi
Gejala :
riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah,
diabetes mellitus.
Tanda :
-
Tekanan darah : Dapat normal/naik/turun, perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk
atau berdiri
-
Nadi : Dapat normal, kulit pucat atau
sianosis, kuku datar, pada membran mukossa atau bibir
3. Integritas ego
Gejala :
menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati, perasaan ajal
sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan,
kerja, keluarga
Tanda :
menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku
menyerang, focus pada diri sendiri, koma nyeri
4. Eliminasi
Tanda :
normal, bunyi usus menurun
5. Makanan atau cairan
Gejala :
mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar
Tanda :
penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan
berat badan
6. Hygiene
Gejala
atau tanda : kesulitan melakukan tugas perawatan
7. Neurosensori
Gejala :
pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat )
Tanda :
perubahan mental, kelemahan
8. Nyeri atau
ketidaknyamanan
Gejala :
-
Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan
aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun
kebanyakan nyeri dalam dan viseral)
-
Lokasi :
Tipikal
pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar ke tangan, rahang,
wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen,
punggung, leher.
-
Kualitas :
“Crushing”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti
dapat dilihat
-
Intensitas :
Biasanya
10 (pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah
dialami.
-
Catatan: nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes mellitus,
hipertensi, lansia
9. Pernafasan :
Gejala :
-
dispnea tanpa atau dengan kerja, dispnea
nocturnal
-
batuk dengan atau tanpa produksi sputum, riwayat
merokok, penyakit pernafasan kronis.
Tanda :
-
peningkatan frekuensi pernafasan, nafas
sesak/kuat
-
pucat, sianosis, bunyi
nafas (bersih, krekles, mengi), sputum
10. Interaksi sosial
Gejala :
-
Stress, kesulitan koping dengan stressor yang ada misal:
penyakit, perawatan di RS
Tanda :
-
Kesulitan istirahat dengan tenang, respon
terlalu emosi (marah terus-menerus, takut), menarik
diri
Daftar Pustaka
Doenges at al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan,
Edisi 3. Jakarta : EGC
Clevo, M. Clevo & Margareth TH. 2012. Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah Penyakit
Dalam. Yogyakarta : Nuha
Medika
Price and
Wilson. 2005. Patofisiologi Edisi 6. Jakarta : EGC
Smeltzer and
Bare. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Suryono,
Bambang dkk. 2005. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC
Anonim. 2013. Infark Miokard Akut. http://gexmirah27.wordpress.com/2013/02/20/infark-miokard-akut/
diakses pada februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar