TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
BETTY NEWMAN
Disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok
Mata kuliah Keperawatan Profesional
Dosen Pembimbing Eko Riyanti, S.
Kep. Ns
Oleh
:
1.
Nanda Galuh Pratiwi (13041)
2.
Ngadimo (13042)
3. Nisa
Aprilia Saputri (13043)
4. Nur
Hidayati (13044)
5. Nurifatul
Farida (13045)
AKADEMI
KEPERAWATAN KABUPATEN PURWOREJO
Tahun
Ajaran 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Teori dan Model Keperawatan Betty Newman ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Eko Riyanti, S.
Kep. Ners. selaku Dosen mata kuliah Keperawatan Profesional yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai teori dan model keperawatan Betty
Newman serta aplikasinya dalam praktek keperawatan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Purworejo,
8 Oktober 2014
Penyusun
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman
manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan
fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai
sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan
dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan
internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang
berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu
yang berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan
merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin
terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap
lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak
sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan
ekstrapersonal.
Neuman meyakini bahwa keperawatan
memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu
individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat
kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem
klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien
terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder,
dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh
melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi
akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan
dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses
adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan
penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan
untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.
B.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep dasar teori keperawatan
Betty Newman
2. Untuk mengetahui keyakinan dan
tatanan nilai dari teori Betty Newman
3. Untuk mengetahui aplikasi/penerapan
dari konsep teori Betty Newman
4. Untuk mengetahui model teori Betty
Newman dalam lingkungan komunitas/keluarga
C.
Manfaat
Manfaat
penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan memahami teori/model
keperawatan dari tokoh Betty Newman serta penerapannya dalam praktek
keperawatan.
BAB II KONSEP DASAR
Model konseptual Betty Newman ini memberi penekanan pada
penurunan stres dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat
fleksibel, normal dan resisten. Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis
pertahanan tesebut yang terkait dengan tiga level prevensi.
Model sistem Newman memberikan warisan baru tentang
cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia
secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis
seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan
reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang
memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi
yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa
meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya
dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai
stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi
revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk
memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai
faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
Newman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki
dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau
aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
Neuman
menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan. Yang termasuk dalam
konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan
1. Tekanan
Rangsangan
yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu
:
a.
Intra
Personal : Secara individu atau perorangan.
b.
Inter
Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.
c.
Ekstra
Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan
penggerak untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan
3. Tingkat Ketahanan
Merupakan
faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan
4. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan
kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan
5. Gangguan Pertahanan
Kerusakan
sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi
6. Tingkat Reaksi
Tindakan
yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
7. Intervensi
Identifikasi
tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi
menjadi :
a.
Pencegahan primer, sebelum terjadi
tindakan
b. Pencegahan sekunder
c.
Ketika terjadi tindakan
d. Pencegahan tersier : Adaptasi atau pengaruh
kerusakan
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi
dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal.
Keyakinan
dan Tata Nilai
Model
ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas
atau keluarga yaitu:
1.
Aspek
Fisik
2.
Aspek
Psikologi
3.
Aspek
Sosial
4.
Aspek
Kultural dan Spiritual
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan
keluarga dalam lingkumgan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty
Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait dengan keperawatan
keluarga adalah sebagai berikut:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel:
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spritual.
2. Lingkungan
Yaitu
meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan.
Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stressor.
4. Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor
melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Model Betty Neuman Dalam Lingkungan
Komunitas Atau Keluarga
Model
konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1.
Intervensi
yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan
yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
a.
Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan
keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang
bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat
preventif
a.
Dilakukan apabila garis pertahanan
normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada
klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah.
3.
Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4.
Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Intervensi
yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan
resisten dapat berupa:
a.
Melakukan prosedur keperawatan yang
memerlukan kepakaran perawat.
Misal:
melatih klien duduk atau berjalan
b. Memberikan konseling untuk
penyelesaian masalah.
c.
Melakukan kerja sama lintas
program dan lintas sektor untuk penyelesaian masalah.
d. Melakukan rujukan keperawatan
atau non keperawata bisa lintas program dan lintas sektor.
BAB III APLIKASI
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua
faktor utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
a.
Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komunitas atau
keluarga
c.
Perencanaan
d. Pelaksanaan
e.
Evaluasi
1. Pengkajian
Yang
perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
a. Care atau inti
b. Delapan sub sistem yang mempengaruhi
komunitas
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni
penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor
bagi penduduk.
2) Pendidikan komunitas. Apakah ada
sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana
keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan
stress.
4) Politik dan kebijakan pemerintah
terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas
mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia.
Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang
terjadi.
6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi
apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial
ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum
regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran
untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.
8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana,
kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak.
2.Diagnosis keperawatan komunitas
dan kelompok
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada.
Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
a. P ( problem atau masalah )
b. E ( etilogi atau penyebab)
c. S (symtom atau menifestasi/ data
penunjang)
3. Perencanaan
Perencanaan
yang dapat dilakukan adalah :
a.
Lakukan pendidikan kesehatan tentang
penyakit gangguan kardiovaskuler
b. Lakukan demonstrasi keterampilan
cara menangani stress dan teknik relaksasi
c.
Lakukan deteksi dini tanda-tanda
gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi
untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko
e.
Lakukan kerjasama dengan petugas dan
aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila
menjadi penyebab stressor
f.
Lakukan rujukan ke rumah sakit bila
diperlukan
4. Pelaksanaan
Perawat
bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya :
a.
Bantuan untuk mengatasi masalah
gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang
dalam hal ini sehat melaksanakan peningkatan kesehatan
c.
Mendidik komunitas tentang perilaku
sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler
d. Sebagai advokat komunitas yang
sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.
5. Evaluasi dan penilaian
a.
Menilai respons verbal dan nonverbal
komunitas setelah dilakukan intervensi
b. Mencatat adanya kasus baru yang di
rujuk ke rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Neuman
model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang keluarga
sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan
spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan
keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Penggunaan
model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan
pengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama
keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan
memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila
konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat.
Dalam
praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan membantu
perawat dalam mendefinisikan area penilaian dan memberikan pedoman untuk menentukan
standar outcome yang sesuai. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang
justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain.
Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan
perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam
model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge)
keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia beserta
aplikasinya.
B.
Saran
Kami mengetahui bahwa makalah ini banyak
kekurangan. Kami mohon saran anda agar kami dapat membuat makalah yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid Iqbal. 2005.
Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Sagung
Seto
Ali,
H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Mediks
Asmadi.
2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Gaffar,
La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC
Hidayat,
A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba
Mediks
Potter
& Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar