Sabtu, 06 Desember 2014

Contoh Pengkajian Gawat Darurat Pada Kasus Perdarahan Persalinan



PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Yang mengkaji            : Kelompok 8
Unit                        : IGD
Tgl datang di IGD : 3 Desember 2014


Tgl pengkajian      :      3 Desember 2014
Jam masuk            : 08.00 WIB
Jam Keluar           : -
Auto anamnesa    : Pasien mengeluh sesak nafas.
Allo anamnesa      : Pasien napas cepat dan dangkal, ekstremitas sianosis, akral dingin dan berkeringat, bibir kering, turgor kulit menurun.
No rekam medis   : 0013131313
I. IDENTITAS
1.      Klien                                                                
No RM                             : 0013131313                                             
Nama                                : Ny. A       
Umur                                : 24 tahun                           
Tempat/tgl lahir                : Purworejo, 19 Mei 1990                                      
Status perkawinan            : Kawin                                                      
Agama                              : Islam
Warga Negara                  : Indonesia
Pendidikan                       : SMA
Pekerjaan                          : PNS
Alamat rumah                   : Grantung RT 01 RW 01, Purworejo
2.      Pengantar
Nama                                : Tn. A
Alamat                              : Grantung RT 01 RW 01, Purworejo
Hubungan dengan klien   : Suami       
3.      Triage gawat darurat
4.      Riwayat
a.       Riwayat datang
Klien datang dari rumah ke IGD karena mengalami perdarahan hebat setelah anak lahir sekitar 2 jam yang lalu. Saat diperiksa uterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan disertai bekuan darah pada serviks. Napas cepat dan dangkal, RR: 35 x/mnt, ekstremitas sianosis, akral dingin dan berkeringat, Nadi 150x/mnt teraba lemah. TD: 70/30 MmHg. Bibir kering, turgor kulit menurun. Kehilangan darah sekitar 25%, diduga ada plasenta yang tertinggal.
b.      Keluhan masuk
Pasien mengeluh sesak napas.
c.       Riwayat penyakit   Dahulu
Klien tidak pernah operasi, belum pernah di rawat dirumah sakit. Klien tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti hipertensi dan  DM. Klien tidak mempunyai penyakit menular seperti TBC.
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, DM,dan keturunan lainnya. Orang tua klien masih hidup.
d.      Riwayat alergi
Klien tidak mempunyai riwayat alergi.

II. PENGKAJIAN               
1.      Pengkajian Primer                                                
a.       Airway (jalan nafas)
Tidak terdapat obstruksi, lidah tidak jatuh, tidak terdapat sputum dan cairan.
b.      Breathing (pernafasan)
Inspeksi      :    Frekuensi nafas 35x/m, sesak napas, nafas cuping hidung, napas tidak teratur.
Auskultasi :    Suara nafas snoring
Perkusi       :    Suara paru sonor
c.       Circulation (sirkulasi)                                                             
Suhu             : 37,5                                                                   
Td                 : 70/ 30 mmHg                                                              
Nadi             : 150 x/menit kuat
CRT              : > 3       
Turgor kulit  :  tidak terdapat eritema pada kulit, mual muntah ( - ), terdapat perdarahan, cairan  ( - 1200 ) cairan yang di berikan 800 cc dan cairan keluar 2000cc
d.      Disability
Pupil        : Isokor                   
Reflek cahaya bagus, sesak nafas dirasakan seperti tertusuk benda tajam yaitu :
 P  :       sesak nafas dirasakan saat beraktifitas maupun tidak beraktivitas.
Q :       sesak nafas seperti tertusuk benda tajam
R   :       sesak nafas dirasakan pada bagian dada anterior
S :   skala sesak nafas yang dirasakan 4 dari 0-5 (0= tidak ada, 5= nyeri paling hebat)
T :   sesak nafas terasa saat dan setalah perdarahan
Kuantitaf : Compos mentis (CM) GCS : M 6, V5, E4. Jumlah: 15
e.       Eksposure
Pemeriksaan secara head to toe terdapat pada bagian uterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan disertai bekuan darah pada serviks.
f.       Folley eatheter
Terpasang kateter ukuran 18
Jumlah urin yang keluar 250 cc/24 jam, warna kuning
g.      Gastric tube
Tidak terpasang NGT                         
2.      Pengkajian Sekunder (pemeriksaan fisik)
a.       Keadaan Umum
Keadaan umum klien tampak lemah.
Kesadaran : Compos mentis (CM) GCS : M 6, V5, E4. Jumlah: 15
b.      Pemeriksaan Tanda tanda Vital
TD    : 70/30 mmHg
Nadi : 150x/menit
Suhu : 37,5°C 
RR    : 35x/menit
c.       Pemeriksaan Wajah
1.      Mata
Mata simetris dan lengkap, terdapat kelopak mata, tidak ptosis, tidak ada peradangan, tidak terdapat eritema di alis mata, tidak terdapat benjolan, reaksi pupil terhadap cahaya miosis.
2.      Hidung
Tidak ada benjolan, meatus tidak ada perdarahan, terdapat kotoran berupa jelaga,  tidak terdapat eritema, tidak ada polip.
3.      Mulut
Bibir kering, tidak terdapat eritema, tidak terdapat pembengkakan mukosa, warna lidah putih, tidak ada perdarahan.
4.      Telinga
Ukuran normal, tidak terdapat eritema, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat peradangan, tidak ada penumpukan serumen.

d.      Pemeriksaan Kepala dan Leher
1.      Kepala
Inspeksi : bentuk kepala brakhiocephalus/ bulat, simetris, tidak terdapat luka, tidak terdapat darah.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
2.      Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris, tidak terdapat peradangan, tidak terdapat nyeri, tidak terdapat eritema.
e.       Pemeriksaan Thoraks/ dada
1.      Pemeriksaan Paru
a.       Inspeksi        : Bentuk thoraks normal, susunan tulang belakang normal, bentuk dada simetris, keadaan kulit hangat ( 37,50 ), terdapat pernafasan cuping hidung, pola nafas tachypnea, terdapat sianosis, tidak terdapat batuk.
b.      Palpasi          :  tidak terkaji.
c.       Perkusi          :    Area paru sonor
d.       Auskultasi   :    Suara tambahan terdengar krakles
2.      Pemeriksaan Jantung
a.       Inspeksi        :    Ictus cordis (-)
b.      Palpasi          :    tidak terkaji
c.       Perkusi          :    tidak terkaji
d.      Auskultasi    :    BJ I terdengar (tunggal), (keras), (regular)
                                                  BJ II terdengar (tunggal), (keras), (regular)
                                                  Bunyi jantung tambahan : BJ III (-), Gallop rhythm (-), murmur (+)
f.       Pemeriksaan Abdomen
1.    Inspeksi        : Bentuk abdomen cembung, simetris, tidak teradapat bayangan pembuluh darah vena.
2.    Auskultasi    : frekuensi peristaltic usus 3 kali/menit
3.      Palpasi         : palpasi hepar : tidak terdapat nyeri tekan, tidak mengalami pembesaran, perabaan lunak, permukaan halus, tepi hepar tajam
Palpasi apendiks : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat nyeri lepas, tidak terdapat nyeri menjalar kontralateral
Palpasi ginjal : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran
4.      Perkusi : tympani
g.      Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Genetalia wanita
Inspeksi : kebersihan rambut pubis kotor, tidak ada lesi, terdapat eritema, tidak mengalami keputihan, tidak ada peradangan, tidak ada lubang uretra : stenosis/sumbatan
h.      Pemeriksaan Punggung dan Tulang Belakang
Tidak ada lesi pada kulit punggung, tidak terdapat kelainan tulang belakang, tidak terdapat deformitas dan fraktur pada tulang belakang, tidak ada nyeri tekan.
i.        Pemeriksaan Ekstremitas/ Muskuloskeletal
Inspeksi : Otot antar sisi kanan dan kiri simetris, tidak terdapat eritema pada lengan, ekstremitas sianosis.
j.        Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/ hidung/ tenggorokan
1.      Uji ketajaman pendengaran          : tidak terkaji
2.      Uji ketajaman penciuman              : tidak terkaji
3.      Pemeriksaan tenggorokan             : tidak terkaji
k.      Pemeriksaan Fungsi Penglihatan
Tidak terkaji
l.        Pemeriksaan Fungsi Neurologis
1.      Menilai tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
Menilai respon membuka mata 4
Menilai respon verbal 5
Menilai respon motorik 6
Setelah dilakukan scoring dapat diambil kesimpulan compos mentis.
2.      Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Terdapat peningkatan suhu tubuh ( 37,50 ) , tidak terdapat nyeri kepala, tidak terdapat kejang, tidak terdapat penurunan tingkat kesadaran.
3.      Memeriksa nervus cranialis
Tidak terkaji                               
4.      Memeriksa fungsi motorik
Tidak terkaji
5.      Memeriksa fungsi sensorik
Tidak terkaji
6.      Memeriksa reflex kedalaman tendon
Tidak terkaji
m.    Pemeriksaan Kulit/ Integumen
1.      Integumen/ kulit
Inspeksi    : Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, kulit sawo matang, tidak ada luka bakar, sianosis
Palpasi      :  tekstur tidak halus, turgor/kelenturan kulit jelek, struktur tegang, lemak subkutan tebal, tidak ada nyeri tekan,
Kelainan kulit : tidak hiperpigmentasi, tidak vitiligo/hipopigmentasi, tidak terdapat tattoo, tidak haemangioma, tidak ada angioma, tidak ada spider naevi, tidak ada striae

2.      Pemeriksaan rambut
Inspeksi dan Palpasi : penyebaran merata, tidak berbau, tidak rontok, warna hitam, tidak alopesia, tidak hirsutisme
3.   Pemeriksaan kuku
Inspeksi dan Palpasi : warna merah muda, bentuk lonjong, kuku bersih                                     
Going to          : Rawat Inap


Purworejo,  3 Desember 2014

(Ngadimo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar